SUMENEP – Pemuda memiliki peran penting dalam memajukan desa dan menyejahterakan masyarakat sekitarnya. Perubahan itulah yang dilakukan oleh pemuda-pemudi Desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Sejak lahirnya pada 2016, ada banyak hal sudah dilakukan pemuda yang mengatasnamakan dirinya sebagai Gerakan Pemuda Bragung (Gapbra). Mulai dari membantu warga yang sakit, membantu warga desa kurang mampu, membersihkan sungai, membersihkan pemakaman, dan membersihkan jalan.
“Kita juga bantu sesama, misal orang sakit, orang yang kurang mampu, bersih-besih lingkungan (pemakaman, jalan, sungai) perayaan maulid, lomba-lomba ke masyarakat,” tutur Hendri Kurniawan, Ketua Gapbra, saat dihubungi tim wiradesa.co, Senin 8 Februari 2021.
Hendri menuturkan, baru-baru ini Gapbra melakukan penanaman seribu pohon. Hal itu dilakukan karena keprihatinan pemuda-pemudi terhadap kekeringan yang mulai terjadi di Desa Bragung.
“Mencegah erosi dan merawat sumber mata air. Kebetulan di Bragung sumber mata air kurang lebih ada lima yang beberapa tahun belakangan ini sumbernya mulai kekeringan saat musim kemarau,” kata pemuda yang kini menempuh S2 di Surabaya.
Selain itu, organisasi yang tidak hanya beranggotakan mahasiswa-mahasiswi tersebut juga mengadakan diskusi bersama. Salah satu tema yang diusung “Membaca NU di Medsos”. Diskusi itu biasanya dilakukan secara bergantian di rumah anggota Gapbra.
Selama ini dalam menunjang kegiatan Gapbra, anggota melakukan iuran dan menerima sumbangan dari berbagai pihak. “Untuk dana kegitan, kita patungan. Kita juga menerima sumber dana dari siapapun, tapi tidak ada kontrak politik. Kita independen,” tegas Hendri. (Syarifuddin)